Surabaya- Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Surabaya. Jokowi memberikan kuliah umum tentang wawasan kebangsaan kepada Mahasiswa Baru Universitas PGRI Adi Buana Surabaya sekaligus membuka Rakernas Lembaga Pendidikan PGRI di Gelora Hasta Brata Adi Buana. Kamis, (6/9).
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menanggapi kabar yang menyebutkan penghentian tunjangan dari pemerintah kepada para guru. Jokowi menegaskan, kabar tersebut tidak benar.
“Saya tegaskan bahwa saya siap untuk berdiri di depan dan berjuang untuk membela kepentingan guru-guru agar dapat melaksanakan tugas mulianya mendidik kader-kader bangsa di negara kita,” terang Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, tidak ada alasan apapun bagi pemerintah untuk mengurangi apalagi memberhentikan Tunjangan Profesi Guru. “Karena itu adalah imbalan yang memang seharusnya diperoleh guru atas pengabdian profesi yang telah dan akan diabdikan untuk bangsa selama-lamanya,” ucap dia.
Presiden RI tersebut juga menegaskan, masih banyak hal yang harus dibenahi, sekarang Indonesia tengah melakukan pembangunan infrastruktur juga pengembangan Sumber Daya Manusia. “Saya yakin kalau kita optimis bukan tidak mungkin prestasi bisa diraih seperti di Asian Games Indonesia berhasil meraih 31 medali emas.
Kami sadari Unipa sebagai perguruan tinggi yang mencetak kader bangsa tentunya sangat in line atau searah dengan pikiran kita bahwa negara yang begitu banyak ragam budaya, ras, dan suku perlu dipatri dalam hati mereka untuk bersatu padu seperti Bhineka Tunggal Ika,”terang Drs. Djoko Adi Walujo, ST., MM., DBA Rektor Unipa Surabaya.
“Nah, disini kami menghadirkan Presiden RI untuk memberikan penguatan terhadap jati diri mahasiswa terkait dengan wawasan kebangsaan,”ucapnya.
Ia juga menghimbau masuknya era revolusi 4.0 mahasiswa harus mengikuti perkembangan itu, tidak boleh technophobia atau phobia terhadap teknologi, melainkan technovilia menggunakan teknologi sesuai dengan yg di inginkan yang tidak jauh dari humaniasi. Tapi juga tidak boleh technomania terhadap teknologi dan sehingga dia lupa kalau dia manusia.